Blitar, Banyak cara yang dilakukan oleh sekolah dalam menanamkan jiwa nasionalis kepada siswa, salah satu cara tersebut dilakukan oleh UPT SP SDN 1 Ngadirejo Kota Blitar.cara yang dilakukan oleh sekolah ini dibilang unik, dikarenakan tidak semua sekolah dasar mempraktekan dengan cara tersebut. Dalam kesempatan peringatan hari pahlawan 10 November 2023 turut memeriahkan salah satu pertunjukan teater perobekan bendera Belanda di hotel yamato. Banyak siswa yang antusias untuk melihat pertunjukan tersebut. Teater ini langsung di latih oleh bapak Drs Didik Purwanto yang sekaligus sebagai Kepala sekolah SDN 1 Ngadirejo. Penampilnya adalah siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6. Selain cerita yang dibawakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, turut diundang pula Pak Tugianto Sapari, salah satu tokoh atau pejuang sejarah. Ia banyak bercerita tentang peristiwa 10 November 1945.Salah satu kisahnya adalah “pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya, pertempuran besar antara tentara Indonesia dengan sekutu. Pertempuran ini merupakan perang pertama antara tentara Indonesia dengan pasukan asing setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dan merupakan salah satu pertempuran terbesar dan tersulit sepanjang sejarah Revolusi Nasional Indonesia, menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan.
Setelah penandatanganan gencatan senjata antara Indonesia dan tentara Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur membaik. Meski begitu, bentrokan bersenjata masih terjadi antara warga sipil dan pasukan Inggris di Surabaya. Bentrokan ini memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (panglima Angkatan Darat Inggris di Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945. Kematian Jenderal Mallaby pada tahun membuat marah pihak Inggris terhadap Indonesia dan berujung pada keputusan untuk menggantikan Mallaby, khususnya Mayor Jenderal Eric Carden.Robert Mansergh, mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945, menuntut agar pihak Indonesia menyerahkan senjatanya dan mengakhiri perlawanannya terhadap pihak Indonesia.
Tim AFNEI dan penguasa NICA serta mengancam akan menyerang kota Surabaya dari darat, laut dan udara jika Rakyat Indonesia tidak mematuhi perintah Inggris. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang menyatakan agar seluruh pemimpin dan pemuda Indonesia di Surabaya harus hadir sebelum pukul 06.00 tanggal 10 November 1945 di tempat yang telah ditentukan.Namun rakyat Surabaya tidak menuruti ultimatum tersebut dan terjadilah pertempuran dahsyat Surabaya pada tanggal 10 November 1945 dan berlangsung kurang lebih tiga minggu. Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan "neraka" karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Bedasarkan cerita di atas, terakhir beliau berpesan agar terus melanjutkan cita-cita para pejuang bangsa dengan belajar yang rajin,berlatih dan mengikuti ektrakurikuler untuk mengembangkan potensi diri sehingga nanti harapanya apa yang jadi cita-cita bisa terwujud dan menjadikan manusia yang berguna nusa dan bangsa.
Komentar