Disable Preloader

Blitar, 18 November 2023 SDN 1 Ngadirejo mengadakan Kegiatan P5 pada Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2023/2024 dengan Tema Kearifan Lokal sub judul” Menggali Dan Mengeksplorasi Kearifan Budaya Yogyakarta.” kegiatan ini di ikuti oleh seluruh siswa kelas 5 dan didampingi walimurid beserta guru pendamping serta fasilitator. Dalam kesempatan ini Bapak Drs. Didik Purwanto sekaligus Kepala Sekolah memberikan apresiasi yang setinggi-tinggiya kepada seluruh warga SDN 1 Ngadirejo yang mana telah mendukung dan mensuksekan program sekolah. Diharapkan kegiatan kerja sama ini antara sekolah dan orang tua selalu terjaga dengan baik sehingga program sekolah akan berjalan dengan lancar.

Salah satu wali murid dalam kesempatan ini sebagai ketua pelaksana, ibu anis mengatakan bahwa", awal ide kegiatan ini berasal dari wali murid yang di wakili oleh komite sekolah selanjutnya ditindak lanjuti oleh sekolah. Hasil tindak lanjut tersebut disepakati bersama bahwa kegiatan ini memilih di kota yogyakarta. alasan memilih tempat ini karena di kota tersebut banyak bukti sejarah yang mampu menanamkan jiwa nasionalisme dan etika berbudaya khususnya suku jawa. kami berharap sebagai wali murid ingin anak-anak juga melihat secara langsung budaya asli jawa yang ada di kota yogyakarta." hal senada dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Hayu selaku wali kelas 5 bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan budaya secara langsung namun juga melatih siswa unttuk berproses dan belajar akan pentingnya menjaga budaya. oleh sebab itu tema pada kesempatan ini mengambil kearifan lokal.

Pada dasarnya kearifan lokal dalam suatu masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan aturan khusus. Adapun fungsi kearifan lokal adalah Memperkuat persatuan masyarakat. Kearifan lokal tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, namun juga berfungsi sebagai pengenalan budaya asing. di samping itu juga sebagai penyaring dan pengontrol kebudayaan luar, menyerap berbagai unsur kebudayaan luar, sebagai arah pengembangan kebudayaan, memadukan unsur-unsur kebudayaan luar ke dalam kebudayaan asli. Bedasarkan dari penjelasan di atas terlihat bahwa fungsi kearifan lokal belum tentu berkaitan dengan pengembangan kebudayaan. Fungsi kearifan lokal  tidak hanya terbatas pada eksploitasi sumber daya saja, namun juga membantu meminimalkan dampak negatif budaya asing.

Kota Yogyakarta merupakan kota yang tepat untuk sebagai media belajar siswa dalam menggali budaya jawa, dikarenakan kota ini merupakan wilayah kelanjutan kerajaan mataram Islam. di kota ini juga terdapat peninggalan kerajaan mataram sebelum Islam datang di pulau jawa, yaitu berupa candi Prambanan. Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.  Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten Jawa Tengah.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.

kunjungan berikutnya adalah musium Dirgantara, sejarah berdirinya musium ini berdasarkan gagasan pimpinan TNI Angkatan Udara, maka didirikanlah Museum Pusat TNI Angkatan Udara “Dirgantara Mandala” sebagai tempat untuk mengabadikan segala kegiatan dan peristiwa sejarah di lingkungan TNI Angkatan Udara. Museum ini dibuka pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima TNI Laksamana Rosmin Norjadin. Dengan mengunjungi museum dapat membantu anak-anak memahami dan turut merasakan nuansa kehidupan pada zaman dahulu. Seperti dengan melihat fosil dinosurus yang ternyata sangat besar, mata uang zaman dahulu, model pakaian zaman dahulu, cara mencari makanan dan memasak pada zaman neolitikum, dan lain sebagainya.

Terakhir dari kegiatan ini yaitu mengunjungi kraton Yogyakarta,di sana siswa melihat berbagai peninggalan sejarah kraton dan budaya asli kraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Kesenian yang terkenal di lingkungan Keraton adalah tari-tarian, wayang kulit, wayang orang, dan gamelan. pelajarana yang di ambil pada kesempatan ini adalah menekankan bahwa kita jangan sampai lupa dengan tata nilai budaya lokal Daerah Istimewa Yogyakarta seperti saling menghormati, toleransi, gotong royong, kolaborasi, sawiji, greget, sengguh, ora mingku.

 

Share ke Sosial Media
Komentar
Tinggalkan Komentar